Kebanyakan sosok orang yang menjadi tokoh dalam bidang tertentu adalah pria, terutama dibidang desain grafis. Seni memang identik dihasilkan oleh pria, dan wanita hanya menjadi objek seni tersebut. Akan tetapi ketiga wanita hebat ini berhasil mematahkan paradigma tersebut.
Mereka menjadi tokoh wanita di dunia desain grafis yang berhasil menyandang gelar master di kampus seni ternama luar negeri, menyabet berbagai penghargaan seni, dan menjadi inspirasi para desainer grafis Indonesia lainnya. Siapakah mereka?
1. Sita Subijakto Warman
Photo: Sita. Source: http://dgi.or.id/read/news/collected-meet-the-curators.html
Sita Subijakto merupakan salah satu designer veteran di Indonesia. Kebanyakan dari kamu mungkin tidak banyak tahu siapa Sita Subijakto karena beliau termasuk angkatan lama, di tahun 1974 – 1978 beliau mengikuti program Seni Murni di IKJ kemudian melanjutkan program master pada tahun 1978 – 1980 di St. Martin’s School of Arts, London.
Photo: Sita’s design. Source: http://blog.iscreativeworks.com
Memilih berkarir dibidang periklanan, majalah wanita, fashion, dan juga mendirikan agensi kreatif yang berhasil membuat acara fashion pertama kali di sebuah TV swasta membuat Sita berperan penting dalam industri grafis kreatif berbasis kultural Indonesia. Kini, Sita menjabat sebagai Head of Creative Department Alun-Alun Indonesia, beliau juga merangkap sebagai Head of Creative Seibu Department. Sejak menjadi mahasiswa seni hingga sekarang, Sita sudah mendapat banyak penghargaan atas karyanya, antara lain Piala Ali Sadikin pada 1997 untuk kategori Grafis Murni, Piala Joop Ave pada 1984 untuk Poster Kebudayaan, dan penghargaan lain yang beliau terima bersama agensinya.
2. Yolanda “Yo” Santosa
Photo: Yo. Source: http://www2.artcenter.edu/dot/HQLA_Yo_Santosa.php
Yolanda adalah seorang seniman desain grafis yang berasal dari Jakarta. Wanita yang akrab dipanggil “Yo” ini lahir tahun 1978 dan memiliki segudang prestasi dibidang seni grafis. Selama tiga tahun berturut-turut namanya masuk dalam nominasi Emmy Awards dengan karya Desperate Housewives (2005), Ugly Betty (2006), dan Zack Snyder’s 300 (2007). Selain itu di tahun 2006, Yo memperoleh penghargaan Graphic Design USA dan Webby Awards Honoree karena kejeniusannya dibidang Komunikasi dan Desain Grafis.
Photo: Yolanda’s design. Source: http://ferroconcrete.com/projects/la-downtowner
Seolah tak habis ide, Yo juga mendirikan sebuah perusahaan berbasis desain dan branding di Los Angeles, USA yang bernama Ferroconcrete, Inc. Beberapa karya branding yang dihasilkan oleh perusahaan Yo antara lain Pinkberry, TBS Network, dan Caption Polish. Yo juga menjabat sebagai founder dan Creative Director di früute, Commodity, dan LA Downtowner.
3. Lucia C. Dambies
Photo: Loucee. Source: https://about.me/louceelou
Wanita yang lebih dikenal dengan nama Loucee ini sudah bercita-cita menjadi desain grafis sejak kecil. Untuk mewujudkan cita-citanya, ia berhasil lulus dengan IPK cum laude dari Studio Desain Komunikasi Visual, FSRD – Institut Teknologi Bandung. Tidak sampai di sini saja, Loucee kemudian melanjutkan program Visual Communication Design di Pratt Institute, New York City.
Photo: Loucee-design. Source: https://logopond.com/thesandbox/loucee/profile/1234
Selama berada di New York, Loucee sempat magang di salah satu studio desain grafis ternama, Chermayeff & Geismar dan perusahaan branding Wolff Olins. Ia juga menyandang pernghargaan Circle Award for Academic Outstanding Achievement dari Pratt Institute. Setelah menikah dengan seorang ilmwuan berkebangsaan Perancis, Loucee menetap di Newcastle Upon Tyne dan berprofesi menjadi Head Designer di Wharton Bradley Mack.
sumber: idseducation.com
duniagrafika